Brazil, tuan rumah COP30, memanfaatkan konferensi ini untuk menyoroti kerja sama antar negara berkembang dalam menangani perubahan iklim. Presiden Lula da Silva menekankan pentingnya aksi nyata, bukan retorika kosong, untuk mencapai komitmen iklim.
“Kita berada di sini, di Belem, di muara Sungai Amazon,”
ujar Simon Stiell, menekankan perlunya dukungan dari berbagai aliran kerja sama untuk memperkuat proses COP. Dalam konteks ini, kerja sama Selatan-Selatan menjadi sangat vital.
Antonio Guterres dalam pidatonya mengajak semua pihak untuk menjadikan Belem sebagai titik balik dalam sejarah iklim “COP ini harus menjadi titik awal bagi satu dekade percepatan dan aksi nyata,”
. Dengan mengusulkan peta jalan untuk mendanai negara berkembang, Guterres berharap dapat mendorong aksi nyata dan konkret.